Kamis, 13 Maret 2008

Doa Untuk Anak Ku












Sebagai orangtua kita selalu mempunyai harapan tinggi untuk anak – anak kita. Karena itu doa yang meluncur dari mulut kita pastilah yang baik – baik. Dari mulai dimudahkan jalan rejekinya, kepintarannya dan lain sebagainya. Dan tanpa disadari segala kemudahan yang terucap dalam doa kita terkadang malah membuat anak kita menjadi manja.
Tidak demikian dengan Jenderal Douglas Mac Arthur yang selalu meminta agar anaknya diberi kekuatan untuk menghadapi tantangan – tantangan. Agar anaknya diberi kekuatan untuk menghadapi dunia dengan kepala tegak dan penuh kejujuran. Agar anaknya diberi kekuatan untuk dapat mengasihi sesama dan berhati.
Agar anaknya dapat menjadi insan yang tidak melupakan masa lalu. Agar anaknya mempunyai rasa humor untuk menikmati kehidupan yang terkadang menyakitkan. Agar anaknya dapat dengan berani berkata ‘Hidupku Tidaklah Sia – Sia’.
Puisi itu ditulis Jenderal Douglas Mac Arthur pada Perang Dunia II tepatnya bulan Mei tahun 1952 kepada putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun. Dalam puisi itu sang jenderal memberikan pesan bahwa tidak ada jalan rata untuk menempuk kesukesan yang berkualitas. Seperti halnya kata mutiara yang selalu disampaikan oleh Andrie Wongso : kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun jika Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak kepada Anda.
Maka jangan kompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif. Namun senantiasa belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang.

Doa untuk Putraku
Tuhanku...Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan. Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja. Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.Tuhanku...Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya. Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah namun tak pernah melupakan masa lampau. Dan, setelah semua menjadi miliknya...Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh namun tetap mampu menikmati hidupnya.Tuhanku...Berilah ia kerendahan hati...Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"